Tokyo, KompasOtomotif - Pemerintah Jepang melalui Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri (METI), Toshimitsu Motegi akan berkunjung ke Surabaya, mengikuti forum Menteri Perdagangan kawasan Asia Pasifik di Surabaya, besok (19/4/2013). Keesokan hari, ia dijadwalkan berbertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kehadiran Motegi di forum tersebut, di antaranya untuk membicarakan protes industri otomotif Jepang terhadap tarif impor mobil secara utuh (CBU) yang dinilai menyeleweng dari perjanjian ekonomi kedua negara (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement) yang ditandatangani 2008 silam. "Masalah industri mobil akan kami singgung juga dalam pertemuan dengan para pejabat Indonesia nantinya," ungkap Motegi yang ditemui kontributor Tribunnews.com Richard Susilo di kantornya, Tokyo, Jepang, hari ini (19/4/2013).
Dalam kesepakatan IJ-EPA, kedua negara sepakat tarif impor CBU ke Indonesia untuk kategori mesin 1.500-3.000 cc yang dipakai 20 persen mulai Januari 2013. Tapi, praktiknya, tarif impor yang dikenakan masih 28,1 persen sehingga dinilai merugikan pelaku industri otomotif Jepang.
Pejabat METI sudah menyampaikan adanya penciutan ini sebelumnya dan dijawab Indonesia untuk dipertimbangkan lebih lanjut. Namun, sampai kini belum ada tanggapan lanjutan. Bahkan, ada pembicaraan kalau Indonesia belum menurunkan tarif, maka Jepang tidak segan-segan membawa hal ini ke badan perdagangan dunia (WTO).
Menurut data Asosiasi Industri Otomotif Jepang (JAMA), sepanjang 2012 Jepang telah mengirim 28.669 unit mobil secara utuh (CBU) ke Indonesia. Jika tarif tidak diturunkan, maka industri otomotif Jepang perlu mengeluarkan dana lebih sampai 21 juta dolar AS (Rp 203,9 miliar) tahun ini untuk tarif impor.
Harmonis
Selain masalah mobil, Motegi juga akan membicarakan berbagai hal terkait industri dan perdagangan kedua negara, bertujuan untuk meningkatkan hubungan lebih harmonis. Termasuk makin besarnya perhatian Jepang terhadap potensi Indonesia dengan mengucurkan investasi yang leih besar di masa depan.
"Hubungan kedua negara Jepang-Indonesia sangat baik dan kita ingin semakin meningkatkan lagi hubungan ini lebih baik lagi," jelas Motegi.