Jakarta, KompasOtomotif - Jalur mudik, baik di Pantura, Sumatera, dan pulau lain di Indonesia tak hanya didominasi kendaraan jenis MPV atau SUV, tapi juga ada sedan. Mulai dari merek Jepang, Korea Selatan, hingga Eropa, tapi jumlahnya masih kalah banyak dengan kedua jenis pertama. Nah, bila ada yang berniat melakukan perjalanan pulang kampung, mobil harus dalam kondisi prima.
Yuta Obed, Manajer Servis Auto2000 Permata Hijau, Jakarta memberi petunjuk bagian-bagian yang perlu diketahui sebelum di bawa ke bengkel untuk di servis. "Di Bengkel Toyota biasanya membagi pemeriksaan berdasarkan sektor-sektor, antara lain keselamatan, kelistrikan, mesin dan sasis," ungkapnya.
Safety
Hal utama yang harus diperiksa adalah rem. Cek mulai dari yang terlihat seperti ketebalan kampas rem depan dan belakang. Pastikan pula cakram depan (juga belakang kalau sudah pakai) masih tebal dan tidak ada keretakan. Lalu periksa adakah kebocoran di sekitar penampung minyak rem dekat dinding ruang mesin.
Perlu diwaspadai dan berbahaya untuk jalan jauh, ketika pedal rem ditekan, kaki terasa bergetar kuat dan bunyi decitan dari cakram. Jarak tekan pedal cukup dalam.
Mesin
Untuk mobil berusia di atas 5 tahun, kebocoran rentan terjadi seperti pada oli mesin dan girboks. Area yang sering bocor antara lain sil noken as, kruk as dan tangki penampung oli. Lihat juga kondisi belakang v-belt alternator dan AC sudah retak atau belum.
Kelistrikan
Pengecekan di titik beratkan pada komponen yang sering dipakai. Seperti lampu depan belakang, sein, dan lampu kabut jika ada. Lalu pastikan pula motor tangki air pembersih kaca dan penggerak wiper. Tak kalah penting lihat juga kondisi sekring, adakah yang putus atau meleleh. Jangan biarkan kosong slot sekring cadangan.
Sasis
Salah satunya adalah sokbreker. Gejalanya, ayunan terasa limbung saat melintas di jalan rusak dan bergelombang. Secara visual bisa dilihat adanya kemungkinan bocor di batang sok.
Kaki-kaki seperti tie-rod, ball joint dan rack steer. Ciri-ciri komponen tersebut rusak adalah dalam kondisi diam, ban bisa digerakkan seperti oblak, gerak bebas setir (sepeleng) terlalu besar sebelum bekerja. Saat melintas di jalan berlubang terdengar bunyi gesekan besi yang longgar.
Lihat kembangan ban, pastikan kembangan ban masih di atas tanda batas minimal. Kondisi samping (sidewall) juga bebas dari benjolan. Gejalah yang timbul jika ada benjolan, setir cenderung bergetar pada kecepatan di atas 60 kpj.
"Hal lain yang harus dipahami adalah jangan melebihi bobot maksimum penumpang dan barang. Sebab jika terlalu berat maka kondisi mobil akan lebih ceper. Apalagi kalau lewat jalan rusak dan berlubang, pasti sengsara karena gesrot," tutup Yuta.