Kerusuhan Tinju di Nabire, Olahraga Sudah Kehilangan Sportivitas

Written By Unknown on Selasa, 16 Juli 2013 | 12.49





JAKARTA, KOMPAS.com – Kerusuhan yang terjadi pada pertandingan tinju di Nabire, Papua, Minggu (14/7/2013), meninggalkan gambaran akan hilangnya sportivitas di dunia olahraga tanah air. Pertandingan tinju yang seharusnya dilakukan secara sportif dan profesional justru berubah menjadi arena adu jotos yang brutal.

“Sangat naif bila olahraga tinju berubah menjadi adu jotos yang brutal dan massal sehingga menyebabkan belasan orang meninggal. Ini hanya dimungkinkan bila olahraga sudah kehilangan sportivitas dan profesionalismenya,” ujar Anggota Komisi X dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Zainuddin di Jakarta, Selasa (16/7)).

Zainuddin meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan pengawas daerah untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan tiap cabang olahraga. Zainuddin menduga kerusuhan ini juga merupakan salah satu bentuk kelalaian pihak KONI dan pengda cabang olahraga terkait.

“Aparat penegak hukum perlu mengusut tuntas sebab terjadinya kerusuhan untuk mengantisipasi pengamanan dan kemungkinan hal tersebut terulang di tempat lain,” imbuh Zainuddin.

Bentrok ini terjadi antara pendukung pertandingan tinju di GOR Kota Lama Nabire, Papua, sekitar pukul 23.00. Akibatnya, 18 orang tewas, terdiri dari enam laki-laki dan 12 perempuan.

Keributan berawal saat pendukung Yulius Pigome dari Sasana Mawa mengamuk karena sang petinju kalah bertanding dengan Alvius Rumkorem dari Sasana Persada. Saat terjadi keributan, para penonton saling dorong untuk berusaha keluar dari GOR. 12 saksi masih diperiksa, terdiri dari lima anggota panitia penyelenggara dan tujuh dari masyarakat atau penonton.

Di Jakarta, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mendesak Polda Papua untuk mengusut tuntas tragedi ini. Roy menerima laporan awal bahwa penyelenggara tinju tak mengantongi izin. Roy menyesalkan kelebihan kapasitas penonton, yakni 1.500 orang, di lokasi yang hanya mampu menampung 900 orang. Selain itu, dari lima pintu yang tersedia di lokasi acara, hanya dua yang dibuka.

Roy berharap tragedi ini adalah yang terakhir. "Turut berduka, dan kami akan mengirim utusan ke Nabire untuk berkomunikasi dengan jajaran pemda dan para korban untuk memberikan perhatian dalam bentuk ucapan duka atau tali kasih," ujar Roy.




Editor : Pipit Puspita Rini















Anda sedang membaca artikel tentang

Kerusuhan Tinju di Nabire, Olahraga Sudah Kehilangan Sportivitas

Dengan url

http://removefoodstress.blogspot.com/2013/07/kerusuhan-tinju-di-nabire-olahraga.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Kerusuhan Tinju di Nabire, Olahraga Sudah Kehilangan Sportivitas

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Kerusuhan Tinju di Nabire, Olahraga Sudah Kehilangan Sportivitas

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger