Jakarta, KompasOtomotif - Honda sedang menanti kelahiran legenda baru di Indonesia. Calonnya bukan Civic, Accord atau City yang sudah lahir lebih awal, tetapi Jazz. Sejak diluncurkan pertamakali pada 19 Februari 2004, langsung menjadi mobil hatchback sub-kompak terlaris.
Nama Jazz sangat dikenal seperti BMW Seri-3, Mercedes-Benz CLK atau bahkan Toyota Corolla karena kualitas, kebandelannya dan keberlanjutan modelnya. Berdasarkan data Gaikindo, selama delapan setengah tahun, (sampai akhir 2012), Jazz telah terjual 193.849 unit.
Awal tahun ini Honda siap-siap merayakan pencapaian penjualan bersejarah, menembus 200.000 unit. "Saya rasa dalam tiga bulan pertama tahun ini, target tersebut terlewati. Akan jadi legenda Honda di Indonesia nantinya," komentar Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) kepada KompasOtomotif di Jakarta Barat, belum lama ini.
Generasi Milenium
Jazz atau juga disebut Fit di Jepang, adalah produk generasi milenium Honda. Pasalnya, diluncurkan pertama kali di negara asalnya, Jepang, 21 Juni 2001 dengan konsep "Man Maximum, Machine Minimum", maknanya, Kompa dan Bertenaga!
Sejak diluncurkan, Honda Motor Company Limited sudah memposisikan Jazz sebagai produk global dan langsung dipasarkan ke 115 negara, di Eropa, Amerika Serikat dan Asia. Butuh empat tahun untuk meyakinkan Honda untuk memasarkannya di Indonesia. Saat itu, di negara asalnya, model ini sudah sampai tahap facelift pertama.
Kala itu, HPM melihat pasar hatcback di Indonesia mulai menggeliat setelah Peugeot cukup sukses memasarkan 206. Dengan paket menarik seperti, merek Jepang yang lebih melekat pada konsumen, fitur lengkap dan harga lebih kompetitif ketimbang Eropa, menjadikannya Jazz primadona baru.
Agar lebih kompetitif, HPM langsung memutuskan, Jazz dirakit pada pabriknya di Karawang, Jawa Barat. Indonesia pun langsung masuk daftar enam negara yang yang memproduksi model ini selain di Suzuka (Jepang), Guangzhou (China), Ayutthaya (Thailand) dan Laguna (Filipina).
Tren
Kehadiran Jazz menjadi tren mobil di kalangan anak muda. Hal tersebut dimulai dengan strategi menyasar mahasiswa-siswi dan eksekutif muda. Jazz makin digandrungi. Untuk mengairahkan animo anak dan orang yang berjiwa mudah terhadap Jazz, HPM mengadakan kontes modifikasi yang dinamai "Jazz Tuning Contest" dari 2005 dan berlangsung setiap tahun.
Peserta kontes terus meningkat, mulai dari 100 Jazz pada 2005, 102 pada 2007, 118 (2008), 95 (2009), 122 (2010), 98 (2011), 128 (2012), sehingga total berjumlah 763 perserta.
Andre Mulyadi dari Signal Custom, peserta Jazz Tunning Contest 2012 yang merombak tampilan Jazz dengan konsep ”Future Honda" mengaku menyukai Jazz karena bisa dieksplorasi seliar mungkin.
Hasilnya tidak terbatas! Apa pun halal dilakukan karena temanya tidak membelenggu. ”Jazz bisa digunakan untuk mengeksplorasi ide-ide modifikasi kreatif. Sesuai tema, konsep mobil cerdas yang sanggup diseting jarak jauh, hingga melengkapinya dengan black box seperti pesawat. Dapat merekam berbagai kejadian dan sejarahaktivitas dalam kabin,” beber Andre kepada KompasOtomotif.
Di dunia balap, Honda satu-satunya merek yang konsisten menggelar balap satu pabrikan (one make race). Bahkan ambil bagian pada Indonesian Super Production (ISP), sejak 2006 sampai saat ini. "Honda Jazz itu bersifat sporty yang bisa digunakan untuk harian dan berlomba di trek balap. Saya sudah membuktikannya," tegas Alvin Bahar, pebalap unggulan Honda Racing Indonesia, belum lama ini.
Vital
Sebagai model terlaris, ketergantungan Honda Indonesia terhadap Jazz sangat tinggi. Kontribusi model ini terhadap penjualan Honda mencapai 40 persen lebih. Karena itu pula, ketika banjir hebat melanda Thailand pada akhire 201, pasokan komponen tersendat. Akibatnya, produksi Jazz di Inonesia terganggu yang menyebabkan penjualan turun.
Pil paling pahit harus ditelan Honda. Wholesale pada Januari 2012 hanya 2 unit. Padahal, rata-rata penjualan Jazz setiap bulannya mencapai 2.000-an unit. Akibatnya, total penjualan Honda Indonesia anjlok sampai 70 persen lebih! Hal tersebut bisa dilihat pada penjualan Januari 2012 cuma 1.553 unit. Padahal, rata-rata bulanan sebelumnya berkisar 5.000-an unit. Malangnnya lagi, kondisi tersebut berlangsung sampai 4 bulan.
Situasi tersebut dimanfaatkan oleh kompetitor, antara lain Toyota Yaris, Mazda2, Ford Fiesta dan Hyundai Grand Avega. Akibatnya, tahta sebagai hatchback sub-kompak terlaris pun lepas pada tahun lalu.
Kendati demikian, Jazz adalah ibarat berlian! Tetap berkilau di mana saja, termasuk di tempat gelap. Begitu pasokan komponen untuk merakitnya kembali normal, penjualan langsung melenjit lagi, menjadi penyumbang penjualan terbesar Honda, yaitu 21.244 unit.
Tapi tahun ini Jazz siap berkilau lagi! HPM menargetkan, bisa menjualnya 26.000 unit (naik 22,3 persen dibanding 2012), untuk merebut tahta sebagai "Raja" hatchback di Indonesia.