KOMPAS.com — Menurunkan berat badan memang bukan perkara mudah. Maka tak jarang orang nekat melakukan cara-cara yang tidak lazim demi mencapai tujuannya tersebut. Meski terkadang cukup cepat menurunkan berat badan, tetapi biasanya cara instan tidak bertahan lama.
Mungkin Anda pernah mendengar tentang metode diet lolipop, diet sumpit, atau kacamata hitam (didesain khusus untuk mengubah warna makanan menjadi tidak menarik). Cara-cara tersebut bisa jadi memberikan hasil dengan cepat, tetapi bukan tidak berisiko. Bahkan para pakar berpendapat, pendekatan ekstrem dalam berdiet justru dapat berbahaya.
Berikut adalah tujuh cara "gila" untuk menurunkan berat badan yang sebaiknya tidak Anda coba.
1. Lidah plastik
Metode ini diciptakan oleh ahli bedah plastik asal Beverly Hills. Dalam penerapannya, ahli bedah akan memasangkan bahan seperti plastik pada lidah sehingga proses makan akan berlangsung dengan sangat menyakitkan. Saat menggunakan metode ini, orang dipaksa untuk hanya makan makanan dalam bentuk cair sebanyak 800 kalori setiap hari. Tak hanya lidah, metode ini bahkan dapat "menyiksa" dompet karena sekali mencobanya, Anda harus merogoh kocek sekitar 2.000 dollar Amerika Serikat.
2. Makan lewat selang
Metode seharga 1.500 dollar AS ini kebanyakan dipakai oleh calon pengantin yang ingin menurunkan berat badannya secara instan. Cara melakukan diet ini yaitu dengan memasukkan semacam selang ke dalam hidung yang terhubung dengan kerongkongan. Selama 10 hari, peserta tidak diperbolehkan makan apa pun kecuali protein dan karbohidrat yang dimasukkan melalui selang. Dengan cara tersebut, peserta hanya mengasup sekitar 800 kalori per harinya. Cara ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan cedera.
3. Drunkorexia
Drunkorexia merupakan istilah baru untuk gangguan makan yang diikuti dengan kecanduan minuman beralkohol. Orang yang mengalaminya sengaja mengurangi asupan kalori mereka demi bisa minum alkohol. Dengan cara ini, tentu saja orang bisa menurunkan berat badan dengan cepat. Namun mereka juga harus rela mengalami kesulitan berkonsentrasi, mengambil keputusan, sistem imun memburuk, risiko tinggi cedera, dan keracunan alkohol akut.
4. Cacing pita
Dalam menjalankan metode ini, orang sengaja memasukan cacing pita ke pencernaan mereka untuk menurunkan berat badan. Padahal cacing pita sangat berbahaya karena bisa menyumbat saluran pencernaan, gangguan fungsi organ, otak, kerusakan sistem saraf, hingga kematian.
5. Kelaparan
Makanan sejatinya merupakan "bahan bakar" agar tubuh mampu menjalani sistemnya secara benar. Lapar merupakan tanda tubuh kekurangan "bahan bakar" tersebut. Kelaparan artinya membiarkan tubuh dalam keadaan kurang makanan dalam waktu lama. Dalam jangka waktu tersebut, tentu kesehatan akan terganggu. Kelaparan berbeda dengan puasa karena puasa tetap membiarkan tubuh makan sebelumnya dengan nutrisi cukup dan hanya dilakukan di siang hari.
6. Merokok
Merokok menyebabkan indra perasa kurang peka sehingga menurunkan nafsu makan. Selain itu, merokok juga mampu meningkatkan metabolisme yang berarti mampu menurunkan berat badan. Hanya saja, merokok diketahui merupakan faktor risiko banyak penyakit hingga mempercepat proses penuaan.
7. Obat-obatan terlarang
Anda pasti pernah melihat orang kehilangan banyak berat badannya saat menjadi pecandu. Ya, konsumsi obat-obatan terlarang memang mampu menurunkan berat badan, tetapi dengan risiko kesehatan yang tinggi, cara ini tentu sangat tidak sehat.