Kompas.com - Suplemen protein tinggi cukup populer saat ini. Bentuknya pun beragam, dari mulai susu dengan tambahan protein, snack, hingga minuman kocok (shake). Namun menurut para ahli, itu bukan cara terbaik untuk mencukupi kebutuhan protein Anda.
Menurut Mintel, perusahaan penelitian pasar, pada tahun 2012, hampir 19 persen produk baru baik makanan dan minuman yang diluncurkan di Amerika Serikat dilabeli sebagai produk berprotein tinggi. Angka ini lebih tinggi dari pada yang terjadi di negara-negara lain, termasuk India (9 persen) dan Inggris (7 persen).
Protein merupakan nutrien yang esensial, ditemukan di setiap sel di tubuh. Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perawatan sel-sel tubuh, bahkan juga berperan sebagai sumber energi. Secara umum, sekitar 10 hingga 35 persen dari kalori harian Anda harusnya berasal dari protein.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), wanita dewasa perlu makan sekitar 46 gram protein setiap hari, dan pria dewasa adalah sekitar 56 gram. Dengan pola makan modern seperti sekarang sebenarnya banyak orang sudah kelebihan protein. Dalam kurun waktu 2009 hingga 2010, sebuah survei makanan di AS menemukan bahwa rata-rata wanita mengonsumsi sekitar 70 gram protein perhari, dan laki-laki sekitar 100 gram.
Snack atau shake mungkin adalah cara yang mudah mendapatkan sejumlah protein, namun para ahli lebih menyarankan untuk mendapatkan protein dari makanan. "Saya tidak pernah merekomendasikan suplemen protein," kata Katherime Tallmadge, penulis "Diet Simple". "Orang membutuhkannya dari makanan."
Snack protein tinggi ataupun shake seringkali mengandung kalori dan gula yang tinggi pula. Selain itu, mereka juga tidak meninggalkan rasa kenyang, tidak seperti ketika memakan makanan.
Sumber protein alami yang baik antara lain daging merah, ikan, kacang-kacangan, telur, susu dan tofu, demikian menurut CDC.
Untuk menjadi bahan bakar saat berolahraga dan untuk membentuk otot, Tallmadge merekomendasikan yogurt yang dimakan sebelum dan sesudah berolahraga. "Yogurt adalah sumber protein utama," katanya.
Sedangkan bagi Anda yang menginginkan sumber protein yang tidak mudah basi saat dipakai untuk mendaki atau berwisata, Anda dapat memilih kacang atau buah-buahan kering.
Anda sedang membaca artikel tentang
Suplemen Protein, Bolehkah Jadi Sumber Protein?
Dengan url
http://removefoodstress.blogspot.com/2013/02/suplemen-protein-bolehkah-jadi-sumber.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Suplemen Protein, Bolehkah Jadi Sumber Protein?
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Suplemen Protein, Bolehkah Jadi Sumber Protein?
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar