NABIRE, Kompas.com - Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Indonesia (Pertina) Yopi Papilaya mengatakan tanggung jawab penyelenggaraan Tinju Piala Bupati Nabire ada di tangan KONI setempat, karena kegiatan tersebut merupakan bagian dari "multievent" pekan olahraga kabupaten (Porkab).
"Bagi Pertina Pusat, permasalahan di Nabire sudah selesai. Secara teknis, Pertina Nabire hanya bagian dari panitia besar yang dibentuk KONI kabupaten," kata Yopi Papilaya di Nabire, Rabu.
Yopi mengatakan setelah kembali ke Jakarta akan menyusun laporan kepada KONI Pusat dan Menteri Pemuda dan Olahraga, agar pihak-pihak terkait mengeluarkan pernyataan yang proporsional dan tidak saling menyalahkan.
Apalagi, keributan di GOR Kota Lama, Nabire pada Minggu (14/7) itu sama sekali tidak terkait dengan teknis penyelenggaraan dan hasil pertandingan. "Kalau keributan karena ketidakpuasan atas hasil pertandingan, pasti yang diserang adalah panitia, hakim dan wasit. Namun kenyataannya di lapangan tidak ada protes sama sekali terhadap hasil pertandingan. Keributan terjadi saat penyerahan penghargaan kepada pemenang," tuturnya.
Yopi mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian dan Kapolres Nabire AKBP Bahara Marpaung serta Bupati Nabire Isaias Douw. Dari pertemuan dengan pejabat setempat itu, Pertina Pusat sudah mendapatkan gambaran mengenai kejadian yang sebenarnya.
Menurut Yopi, semua pihak sudah berkesimpulan bahwa kejadian itu murni musibah dan tidak ditemukan adanya indikasi rekayasa tertentu. Berdasarkan keterangan dokter, tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap korban. "Dokter menyatakan korban diduga meninggal karena kehabisan oksigen akibat berdesakan di pintu keluar. Pernyataan itu terkonfirmasi dengan informasi di lapangan bahwa korban meninggal di pintu keluar," tuturnya.
Sebelumnya, keributan terjadi seusai pertandingan final Tinju Piala Bupati Nabire yang mempertandingkan Alfius Rumkorem dari Sasana GPT Persada melawan Yulianus Pigome dari Sasana Mawa di GOR Kota Lama, Minggu (14/7).
Penonton yang panik berhamburan keluar melalui pintu utama. Sebanyak 17 orang meninggal dunia saat kejadian itu karena berdesak-desakan dan terinjak-injak.
Polda Papua sempat menetapkan ketua panitia Nabertus Yeimo sebagai tersangka dalam kejadian itu. Namun, Minggu (21/7), Polda Papua menangguhkan status tersangka tersebut.
Editor : Tjahjo Sasongko
Anda sedang membaca artikel tentang
Pertina Lempar Tanggung Jawsab Kasus Nabire Kepada KONI
Dengan url
http://removefoodstress.blogspot.com/2013/07/pertina-lempar-tanggung-jawsab-kasus.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pertina Lempar Tanggung Jawsab Kasus Nabire Kepada KONI
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pertina Lempar Tanggung Jawsab Kasus Nabire Kepada KONI
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar