New York, KompasOtomotif - Klaim konsumsi bahan bakar oleh produsen melalui iklan atau hasil tes media, sering menimbulkan kontroversi. Hal itu, tidak hanya terjadi di Indonesia, juga di luar negeri.
Kasus paling hangat adalah Hyundai-Kia, klaim konsumsi bahan bakarnya tidak sesuai dengan kenyataan. Perbedaan klaim iklan dibandingkan hasil tes media atau lembaga tertentu sangat besar. Akibatnya, kedua produsen Korea Selatan itu minta maaf dan menawarkan kepada 900.000 konsumenya untuk memperoleh kartu bahan bakar prabayar selama dua tahun sebagai ganti rugi dari klaim perbedaan konsumsi bahan bakar tersebut.
Di Amerika Serikat, produsen kini wajib mencantumkan konsumsi bahan bakar dan dipasang melalui stiker di kaca setiap mobil yang dijualnya.
Perbedaan besar
Nah, minggu lalu, giliran dua produk Ford yang diributkan, yaitu C-Max dan Fusion Hibrida. Iklan Ford Fusion hibrida, mengklaim konsumsi bahan bakarnya 47 mpg (19,98 kpl). Ternyata, setelah dites oleh majalah Consumer Reports, untuk kombinasi - dalam kota dan jalan tol - adalah 37 mpg (15,73 kpl). Perbedaan yang sangat besar dan diangkat oleh Blooomberg sebagai berita kasus.
Menurut Bloomberg yang menanyakan hal tesebut ke Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat (AS), mereka akan menguji laporan dan data hasil majalah Consumer Reports tersebut.
”Ini perbedaan terbesar yang kami temui,” kata Jake Fisher, kepala tes mobil dari majalah Consumer Reports kepada Bloomberg. “Kami berharap EPA dan Ford bisa melihatnya. Penting untuk mendapatkan kepastian klaim konsumsi bahan bakar sesuai kondisi yang sesungguhnya,” tambahnya.
Menyaingi Camry
Ford mendesain ulang Fusion untuk menantang Toyota Camry, sebagai mobil terlaris di Amerika Serikat dalam 10 tahun terakhir. Untuk itu, Ford menanamkan teknologi baru pada Fusion 2013, yang mulai dijual Oktober lalu, yaitu hibrida.
Pada iklan, konsumsi bahan bakar diklaim bakar 47 mpg (19,98 kpl) lebih baik dari Camry hibrida 40 mpg (17,01 kpl). Alhasilnya, Fusion 2013 dijuliki ”Green Car of Year by Green Car Journal” bulan lalu.
Prosedur Tes
Hibrida C-Max dan Fusion merupakan enam di antara mobil hibrida dan listrik baru Ford yang diluncurkan tahun ini dan tahun depan dalam usaha menggerogoti dominasi Toyota. CEO Alan Mulally menjadi konsumsi bahan bakar sebagai salah satu nilai tambah untuk meningkatkan penjualan.
“Awalnya konsumen C-Max dan Fusion hibrida memuji kendaraan mereka dan melaporkan konsumsi bahan bakar, termasuk adanya konsumsi di atas 19 mpg (19,97 kpl),” kata Wes Sherwood, juru bicara Ford melalui e-mail. Ditambahkannya, cara dan kondisi mengemudi serta faktor lain dapat menentukan perbedaan konsumsi bahan bakar.
Consumer Report, melakukan tes dengan membeli Ford Fusion dan C-Max hibrida pada dealer lokal dan menjalankannya 2.000 mil (3.218,7 km) sebelum dites. Majalah itu juga mengaku menggunakan alat ukur konsumsi bahan bakar yang presisi dan dipasang sistem pasokan bahan bakar mobil tersebut.
Untuk mengetes konsumsi di dalam kota, mobil dijalan dengan standar tes yang dilakukan di trek Connecticut pada kecepatan yang telah ditentukan, beberapa kali stop dengan waktu yang telah ditentukan. Sedangkan di jalan tol, mobil dikemudikan pada kecepatan 65 mph (106 kpl) di jalur lurus.
Eco-coaching
Sementara itu, Sherwood mengatakan peranti dan teknologi “eco-coaching” pada model Ford hibrida akan memandu pengemudi untuk mengirit bahan bakar.
“Kami memastikan hasil yang sangat beragam.Tentang hasil yang berbeda,kami bekerja dengan pelangan kami, Consumer Reports untuk menjelaskan hal ini,” jelas Sherwood.
Menurut Consumer Report, Ford Fusion tetap merupakan sedan hibrida medium paling irit berdasarkan hasil tes mereka, yaitu 1 mpg (0,4 kpl) di atas Camry hibrida. Camry hibrida, konsumsi bahan bakar rata-rata 38 mpg (16,1 kpl). Hasil tes majalah Consumer Reports hanya turun 2 mpg (0,85 kpl) dari klaim Toyota 40 mpg (17,00 kpl) atau tidak terlalu mencolok.
“Sekitar 80 pesen dari kendaraan yang kami tes dalam perkiraan EPA. Fusion dan C-Max termasuk kendaraan yang bagus konsusmi bahan bakar. Tidak termasuk mobil yang rakus konsumsi bahan bakar. Masalahnya, klaim konsumsi bahan bakar sesungguhnya tidak sesuai dengan yang diiklankan,” jelas Fiseher dari EPA.
“Beberapa lusin laporan masuk ke www.fueleconomy.gov yang mengatkan hasil yang berbeda jauh dari perkiraan EPA. Jadi jika anda keluar dan membeli mobil dengan harapan bisa mendapatkan bisa 19,98 kpl dan kemudian anda tidakmendapatkan, dipastikan tidak akan puas. Semua itu akan mempengaruhi penjualan,” jelas Fisher.
Dengan kasus seperti ini, kita berharap, produsen tidak sembarang mengklaim konsumsi bahan bakar. Pasalnya, berdasarkan pengamatan KompasOtomotif, untuk mengukur konsumsi berdasarkan jarak, produsen umumnya masih menggunakan alat ukur di mobil, yaitu speedo dan tripmeter di mobil. Padahal, akurasi alat itu masih bisa dipertanyakan.
Paling pas, menggunakan “flowmeter” (untuk mengukur bahan bakar yang dipakai mesin) dan jarak tempuh sesungguhnya (bisa di sirkuit), dibuat dengan metode atau simulasi kondisi lalu lintas di dalam kota! Ya, berhenti di lampu merah beberapa menit atau detik, membelok dan sebagainya!
Anda sedang membaca artikel tentang
Konsumsi BBM: Antara Iklan dan Kenyataan
Dengan url
http://removefoodstress.blogspot.com/2012/12/konsumsi-bbm-antara-iklan-dan-kenyataan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Konsumsi BBM: Antara Iklan dan Kenyataan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Konsumsi BBM: Antara Iklan dan Kenyataan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar