MALANG, KOMPAS.com - Rekor 10 kali tak terkalahkan Satria Muda Britama Jakarta sejak seri II, kini terhenti karena Dell Aspac dalam laga lanjutan Speedy NBL Indonesia Seri III di GOR Bimasakti Malang, Sabtu (23/2/2013).
Satria Muda harus mengakui keunggulan Aspac dengan skor akhir 61-52. Classic big match dua tim sekota ini, berlangsung seru dan menegangkan sejak awal kuarter.
Penjagaan man to man Aspac membuat permainan Satria Muda sulit berkembang. Arki Dikania Wisnu yang terkenal memiliki pergerakan lincah bertenaga pun kesulitan menembus rapatnya pertahanan Aspac.
Sebaliknya, Aspac lalu berhasil mencuri tiga poin dari beberapa turnover Satria Muda. Saat menyerang, Aspac juga bermain efektif dengan mendulang poin dari berbagai posisi.
Isman Thoyib dan Pringgo Regowo yang banyak berada di paint area sukses menyempurnakan peluang yang dimiliki menjadi poin. Hal ini mampu membawa Aspac unggul 20-12 di akhir kuarter pertama.
Saat kuarter kedua berjalan sekitar lima menit, Aspac hanya mampu memasukkan empat poin dan Satria Muda mencetak satu poin melalui tembakan bebas Frida Aris.
Namun begitu ditarik keluarnya Isman Thoyib karena akumulasi pelanggaran yang telah mencapai tiga kali, praktis serangan-serangan Aspac hanya berasal dari luar.
Rony Gunawan, Galank Gunawan, dan Bonanza Siregar menjadi benteng kokoh yang sulit tertembus. Kondisi tersebut juga dimanfaatkan Satria Muda saat menyerang.
Meski gagal memasukkan empat tembakan bebasnya, Galank justru tak terhentikan saat berduel. Empat poin dari Galank sempat membawa Satria Muda berlari 10-0 sebelum Xaverius dan Wahyu Widayat Jati mengejar dan menutup kuarter kedua dengan skor 31-23.
Aspac masih di depan. Arki menggila di kuarter ketiga. Rizky yang cukup baik dalam menjaga Rookie of the Year musim lalu ini tidak mampu berbuat banyak.
Dua tembakan tiga angka berturut-turut dari Arki membawa Satria Muda mendekat. Namun lagi-lagi, kegemilangan Prastawa menjadi penyelamat Aspac.
Enam poin dari Prastawa di kuarter ketiga membawa Aspac tetap unggul 45-37. Baru bermain kurang dari dua menit di kuarter terakhir, Xaverius yang melakukan foul terhadap Faisal kemudian dengan sengaja mengganjal kaki Faisal dan membuatnya terjatuh.
Aksi cepat Xaverius tertangkap oleh wasit. Dua foul ini langsung menjadi penambah tiga foul sebelumnya. Meski kehilangan pemain penting, Aspac tetap garang.
Dengan memasukkan Prastawa sebagai pengganti Xaverius yang telah fouled out, permainan Aspac makin berkembang.
Mereka pun mampu menutup pertandingan melawan Satria Muda dengan kemenangan meyakinkan. Acungan jempol pantas diberikan kepada Prastawa.
Selain membawa timnya memenangkan pertandingan, Prastawa juga menjadi mesin poin penting bagi Aspac. Dirinya berhasil membukukan 19 poin.
"Saya banyak belajar dari kekalahan di seri II. Maka itu, saya mencoba bermain lebih tenang. Karena, bila panik semua akan jadi kacau," ujarnya.
"Kami memang sempat tertekan, tapi kami berupaya sebisa mungkin untuk tetap stabil. Untuk seri berikutnya, kami berharap pemain lebih konsisten dalam menjaga ritme permainan" Ungkap Antonius Joko Endratmo, asisten pelatih Aspac.
Sementara itu, Octaviarro "Ocky" Romely Tamtelahitu, coach Satria Muda mengakui kekalahan timnya diakibatkan oleh recovery beberapa pemain yang baru saja cedera.
"Sebelum dimulainya seri III, sebenarnya kondisi kami kurang fit. Namun, saya bangga pada mereka karena telah mengerahkan semua kemampuannya dan tampil terbaik," ujarnya.
Editor :
Tjahja Gunawan Diredja
Anda sedang membaca artikel tentang
Aspac Hentikan Rekor Tak Terkalahkan Satria Muda
Dengan url
https://removefoodstress.blogspot.com/2013/02/aspac-hentikan-rekor-tak-terkalahkan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Aspac Hentikan Rekor Tak Terkalahkan Satria Muda
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Aspac Hentikan Rekor Tak Terkalahkan Satria Muda
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar